SEJARAH 26

4SMA Negeri 26

Sejarah SMA Negeri 26

SMA Negeri 26 duhulu masih sebagai SMA Filial 11 yang berlokasi di kompleks Bank Indonesia Pancoran Jakarta Selatan (Yasporbi) dipimpin oleh Kepala Sekolah Bapak Daud Suwarman.

Pada tanggal 22 September 1968 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) dengan Nomor : 346/wkk/3/1968 yang menetapkan penegerian bagi SMA Filial 11 dengan mengubah namanya menjadi SMA Negeri 26.

Tahun 1973 SMA Negeri 26 sudah menempati gedung baru di Jalan Tebet Barat IV Jakarta Selatan (lokasi sekarang) yang diresmikan oleh Bapak Said Sadikin (adik dari Bapak Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta pada saat itu)

Pada tahun 2002 sampai Januari 2004 SMA Negeri 26 direnovasi total sehingga kegiatan belajar mengajar dipindahkan di SD Tebet Timur. Pada Februari 2004 siswa-siswi SMAN 26 sudah menempati gedung baru (gedung sekarang) yang peresmiannya dilakukan oleh Bapak Sutiyoso (Gubernur DKI Jakarta)

Hingga usianya yang menginjak ke 44, SMA Negeri 26 Tebet terus berjuang mengemban amanat untuk mencerdaskan bangsa sesuai dengan Undang Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Telah banyak prestasi yang telah diraih, baik akademis maupun non-akademis sehingga saat ini SMA Negeri 26 Jakarta menjadi pilihan utama, baik masyarakat Tebet maupun di luar lingkungan Tebet.

anak bangsa menuju Universitas pilihan, serta di dunia kerja. Untuk itu sekolah terus menerus tanpa kenal lelah, melakukan berbagai pembenahan, seperti melakukan audit Manajemen ISO 9001 : 2000 melalui lembaga Word Quality Assurence (WQA), secara berkesinambungan.

SMA Negeri 26 telah melakukan up grade Manajemen ISO 9001 : 2000 menjadi ISO 9001 : 2008 dan menambah kepercayaan masyarakat kepada SMA Negeri 26 jakarta, ini dapat dilihat dari animo masyarakat pada waktu Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) tahun pelajaran 2012/2013 SMA Negeri 26 Menduduki peringkat 2 dengan rata-rata NEM tetinggi di DKI Jakarta yaitu : 9,44, NEM terendah 9,275 dan Tertinggi 9,775

Kepercayaan pemerintah terhadap warga sekolah terus meningkat, sehingga tahun pelajaran 2012/2013 SMA Negeri 26 Jakarta, diberi kepercayaan sebagai sekolah rintisan Katagori Mandiri (SKM) diantara 35 sekolah negeri di DKI Jakarta yang akan melaksanakan sistem SKS. Seiring dengan tuntutan perkembangan teknologi dan informasi, pembelajaran berbasis Web akan terus dipacu, sehingga para siswa dapat mengakses pembelajaran melalUI e-learning dan thinkquest yang saat sedang dikembangkan di SMA Negeri 26 Jakarta.

Saat ini SMA Negeri 26 sudah melaksanakan kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI